Skip to main content

Pengertian Sistem Terdistribusi


Sistem terdistribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing). Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber daya lainnya. Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang bersifat transparan dan normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.
Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat diperlukan karena:
  • Performance
    Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
  • Distribution
    Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
  • Reliability
    Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
  • Incremental Growth
    Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
  • Sharing Data/Resource
    Resource adalah:
    – Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
    – Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
  • Communication
    Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia
Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu :
1. Internet,
merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainya, yang melakukan komunikasi melalui media IP sebagai protokol.


2.  Intranet 
● Jaringan yang teradministrasi secara lokal 
● Biasanya proprietary 
● Terhubung ke internet (melalui firewall) 
● Menyediakan layanan internal dan eksternal 


3.  Sistem terdistribusi multimedia 
Biasanya digunakan pada infrastruktur internet 
● Karakteristik 
Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time 
● Video, audio, text Multicast 
Contoh: 
- Teleteaching tools (mbone-based, etc.) 
- Video-conferencing 
- Video and audio on demand

4.  Mobile dan sistem komputasi ubiquitous 
● Sistemtelepon Cellular (e.g., GSM) 
Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak 
● Komputer laptop, ubiquitous computing 
● Handheld devices, PDA, etc 


5.  World wide web 
● Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet 
● Shared resources (melalui URL) 


6.  Contoh distribusi yang lainnya seperti 
● Sistem telepon seperti ISDN, PSTN 
● Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan 
● Network File System(NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan. 





Comments

Popular posts from this blog

Tantangan Sistem Terdistribusi

Tantangan yang ada dalam Sistem Terdistribusi yaitu : 1.  Keheterogenan komponen (heterogenity) Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai network, operation system, hardware dan programming language yang berbeda.  IP dapat digunakan utk mengatasi perbedaan jaringan.  Middleware mengatasi perbedaan lainnya. 2.  Keterbukaan (openness) Mendukung extensibility. Setiap komponen memiliki antarmuka (interface), yg di-publish ke komponen lain.  Perlu integrasi berbagai komponen yg dibuat oleh programmer atau vendor yg berbeda.  3.  Keamanan (security) Shared resources& transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan enkripsi.  Cegah denial of service. 4.  Scalability Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yg konstan.  Cegah bottleneck.  Jika perlu, gunakan replikasi. 5.  Penanganan kegagalan (failure handling) Setiap proses (komputer atau jaringan) dapat mengalami kegagalan secara independen.  Komponen lain harus

Coming soon

Pengertian CIDR dan VLSM

Kuliah Teknik Informatika - Halo berjumpa lagi di blog kuliah teknik informatika dan komputer, disini saya akan sedikit membagikan materi mengenai CIDR dan VLSM , berikut ini adalah pengertian dari cidr dan vlsm, selamat belajar. 1. CIDR  Classless Inter-Domain Routing   atau lebih gampangnya disebut CIDR adalah sebuah cara untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP yang berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. CIDR sendiri merupakan mekanisme routing yang lebih gampang dan  efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Kekurangan yang sering terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan.  Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, akan tetapi dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memil